Dalamperspektif Islam, keberadaan Malaikat pendamping manusia itu tegas dinyatakan di dalam Al Quran.Tetapi, misi para malaikat itu tidak secara jelas disebut sebagai pelindung dan pembimbing, melainkan lebih sebagai pengawas.Berikut beberapa ayat dalam Al Quran yang menerangkan keberadaan dan tugas para malaikat pendamping manusia. Setiapmanusia ada malaikat yang mengawasi semua langkah dan tindak tanduknya. Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid:I) karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, seluruh amalan harus dipertanggungjawabkan di hari akhir. Buku catatan aman yang menulis amal perbuatan manusia selama hidup, nantinya dibagikan pada hari kiamat. . A. Definisi Malaikat Kata malaikat juga berarti suatu sifat yang melekat pada pribadi, atau potensi rasional yang berfungsi mengaktualisasikan kerja-kerja atau perilaku tertentu melalui kecerdasan dan kemahiran, seperti halnya potensi berhitung dan berbahasa. Potensi itu pada taraf tertentu dapat melekat pada pribadi seseorang yang memilikinya dan biasanya akan berakhir begitu saja. Pengertian ini menunjukkan pada sebuah gejala kejiwaan, dimana jika seseorang yang dalam jiwanya memiliki potensi-potensi seperti potensi para malaikat, maka ia disebut sebagai manusia berjiwa malaikat atau dalam bahasanya al-Qashiri disebut sebagai adamiyan malakiyan, keadaan seperti ini bisa saja berbalik sebagai lawan dari sifat di atas, maka ketika satu kondisi menunjukan pada bentuk-bentuk sikap yang jelek, secara otomatis ia disebut manusia berjiwa setan atau adamiyan syaithaniyah. Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang diberi bentuk oleh Allah dengan beraneka macam bentuk dan memiliki sayap, dari masing-masing malaikat ada yang memiliki dua, tiga dan empat hingga tak terhitung jumlahnya dan ia diciptakan sebagai utusan dan perantara Allah SWT kepada makhluknya. Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah dari cahaya yang mempunyai kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi makhluk lain, yang taat mematuhi perintah Allah dan sedikit pun tidak pernah membantah atas apa yang telah Allah perintahkan. B. Relasi Malaikat dan Tuhan Malaikat telah dijelaskan sebagai makhluk Tuhan yang ikut berperan secara aktif dalam hal pengaturan Tuhan terhadap makhluk lain, hal ini dapat dilihat ketika Tuhan hendak menciptakan manusia di bumi, sedang para malaikat dalam dialog dengan Tuhan merefleksikan adanya sebuah hubungan yang dinamis dalam mewujudkan satu keagungan dari kekuasaan Tuhan. Di sisi lain malaikat di ciptakan Tuhan dengan satu dimensi ketaatan untuk beribadah kepadanya, maka tidak heran jika yang dilakukan para malaikat adalah selalu menta’ati perintahnya. Berbeda dengan jin dan manusia yang mempunyai problema dengan diciptakannya nafsu bagi mereka untuk mengiringi akalnya, tetapi terkadang keduanya lebih terdorong oleh nafsunya. Dalam hal ini ketaatan dan kebencian terhadap hal-hal yang buruk bagi malaikat merupakan sesuatu yang bersifat illahiyah, ia merasakan kenikmatan jika dapat melaksanakan perintah Tuhan tanpa sedikitpun terlintas untuk mengerjakan hal-hal yang di larang Tuhan. Hal ini disebabkan karena sifat yang dimiliknya bersifat illahiyah. C. Relasi Malaikat dan Manusia Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa sebenarnya malaikat dan Iblis adalah dua kekuatan yang seimbang dalam diri manusia, malaikat sebagai kekuatan yang membisikkan manusia untuk bertindak ke arah positif sedangkan iblis/setan mendorong manusia ke arah negatif. Maka dorongan untuk melaksanakan hal-hal yang positif timbul karena bisikan malaikat yang melekat pada jiwa manusia melalui qalb lalu di refleksikan dalam otak dan di gerakan melalui anggota tubuh Hal ini memang pada dasarnya antara malaikat dan keimanan seseorang hampir sama. Sebab keimanan seseorang adalah sebuah bentuk pengakuan tentang kebenaran Allah melalui kesadaran jiwa yang tertanam dalam hati untuk selanjutnya direfleksikan melalui gerak anggota tubuh indera luar. C. Relasi Malaikat dan Alam Dalam pembahasan yang telah lalu telah dijelaskan bahwa malaikat adalah satu-satunya agen Tuhan yang sediktpun tidak mempunyai potensi untuk berbuat kejahatan. Allah memberinya satu potensi kebaikan sehingga yang ada padanya hanyalah bagaimana beribadah secara kontinuitas siang dan malam tanpa lelah sediktpun. Ia selamanya akan beribadah dengan bertasbih kepada benarnya jika seorang Syahrur mengatakan bahwa tasybih diartikan sebagai hukum dialektka gerak internal. Ia adalah gerak yang secara otomatis terus berlangsung sampai datang hukum dialektika gerak kosmos yang lain. Hal ini memberikan pengertian bahwa malaikat itu ada tetapi sekaligus tidak ada. Adanya hanya sebuah gelombang energi yang menggema. Dimana energi itu mengingatkan adanya sebuah tanda yang mengingatkan kepada satu penanda. Dalam konteks ini malaikat lebih sebagai bagian dari alam semesta yang lebih tinggi, tidak bisa terlihat dan tidak bisa tertangkap oleh pengetahuan manusia. Ia merupakan “hukum-hukum alam” sebagaimana kehadirannya mengingatkan akan adanya kehadiran kekuasaan Sang Maha Pencipta. Artinya malaikat itu muncul dan hadir di alam semesta ini sebagai bagian dari manifestasi kehadiran Tuhan. Oleh karena itu malaikat berfungsi sebagai pelayan, hadir sebagai saksi-saksi dan pesuruh Nya untuk melayani manusia-manusia, supaya manusia sadar akan eksistensinya sebagai khalifah di muka bumi. D. Malaikat-Malaikat Yang Wajib di Imani 1. Malaikat Jibril Malaikat jibril, memiliki tugas untuk menyampailam wahyu Allah SWT kepada para rasul utusan Allah. Lalu para rusul itu, berkewajiban menyampaikan wahyu kepada manusia. Walaupun malaikikat jibril tidak berhubungan langsung dengan manusia, tetapi secara subtansi wahyu Allah adalah pedoman hidup yang harus sampaikan kepada manusia, agar mendapat petunjuk dan tidak tersesat dari jalan menuju surga. wahyu ada yang menjadi kitab suci dan ada yang masih berbentuk shuhuf. 2. Malaikat Mikail Malaikat Mikail memiliki Tugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, termasuk manusia. Walaupaun malaikat Mikail juga memberikan rezeki kepada selain manusia, tetapi makhluk yang mendapatkan reziki itu untuk manusia. Misalnya hewan, ia juga menadapat rizki dari malaikat mikail. Tetapi ketika hewan itu sudah tua, maka hewan untuk konsumsi manusia. 3. Malaikat Israfil Malaikat isrofil memiliki tugasnya untuk meniupkan sangkakala pada hari kiamat. Pada masa ini semua makhluk akan binasa, masa ini adalah akhir perjalanan makhluk di muka bumi, dan manusia akan menjalani kehidupan berikutnya di akhirat. 4. Malaikat Izrail Malaikat Izrail memiliki tugas mencabut nyawa seluruh mahluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal, jika waktunya sudah tiba maka Malaikat Izrail akan mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya. Waktu Kematian makhluk ini tidak dapat di undur dan di majukan. 5. Malaikat Munkar Malaikat Munkar bertugas menanyakan manusia di dalam kubur setelah meninggal. Malaikat ini akan menanyakan perihal keimanan seseorang , mulai tuhannya, agamanya, dan Nabinya. Ia akan mendatangi seseorang yang berbuat banyak keburukan selama hidupnya. Ia berwujud yang menyeramkan. Ia datang ketika masyarakat yang mengantar mayat sudah pulang. Maka dari itu, masyarakat Indonesia memiliki ajaran talqin, yaitu ajaran menjawab pertanyaan kubur. Ini adalah ajaran yang baik yang dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat. 6. Malaikat Nakir malaikat Nakir juga menjadi malaikat penanya di alam kubur, ia akan datang kepada orang-orang yang banyak berbuat baik selama hidupnya. Malaikat nakir ini memiliki wujud yang bagus dan indah karena malaikat ini di tugaskan kepada orang yang shalih, yang banyak melakukan kebaikan dalam hidupnya dan ta’at kepada Allah Swt. sebagai Tuhannya. 7. Malaikat Raqib malaikat Raqib adalah Malaikat ini memiliki tugas utama untuk mencatat amal kebaikan pada manusia selama hidupnya. Amal manusia selama hidupnya, tidak akan pernah terlepas pencatatannya. Malaikat raqib juga tidak pernah luput dan salah dalam mencatat amal manusia, semua akan di catat dalam buku catatannya. 8. Malaikat Atid malaikat Atid adalah Malaikat yang memiliki tugas untuk mencatat amal buruk manusia. Sebagai malaikat pencatatat amal buruk ia akan mencatat semua amal manusia yang ada di bumi ini. Mengenai caranya, ada ulama’ yang berpendapat, bahwa malaikat berjumlah banyak, sejumalah manusia. ada pula, yang mengatakan bahwa malaikat hanya satu namun dapat mencatat banyak amal manusia. 9. Malaikat Malik malaikat Malik memiliki tugas menjaga neraka. Kelak di hari kiamat malaikat malik senantisa menunggu pintu neraka untuk di tempati orang-orang yang sering durhaka. Dikisahkan dalam Alquran, sosok Malaikat Malik sebagai penjaga surga sangat kasar dan keras. Malaikat Malik ini selalu melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Allah SWT. 10. Malaikat Ridwan Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga kepada orang senantiasa berbuat baik di masa hidupnya. kemudian menyambut orang beriman yang datang untuk masuk ke dalamnya. Sebagai malaikat ia pun tak pernah meninggalkan tugas sebagai penjaga surga. Baca juga Siwak, Tata cara, Keutamaan, khasiat siwak serta doanya Demikian penjelasan tentang malaikat, semoga bermanfaat. Amin……. Materi Ilmu Tauhid Roqib dan Atid bukanlah nama malaikat, namun menunjukkan sifat malaikat. Sifat roqib itu menunjukkan malaikat yang senantiasa mengawasi manusia, berada di sisi kiri dan kanan. Sedangkan atid menunjukkan malaikat yang selalu hadir di mana pun kita berada. Allah Ta’ala berfirman, إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ 17 مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 18 “Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS. Qaaf 17-18. Ayat di atas menerangkan adanya malaikat yang mencatat amalan manusia. Setiap yang diucapkan oleh manusia pasti dicatat oleh malaikat yang selalu dekat dan selalu hadir. Malaikat tersebut tidaklah meninggalkan satu kata pun kecuali akan dicatat. Sebagaimana pula Allah menyebutkan dalam ayat lain, وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi pekerjaanmu, yang mulia di sisi Allah dan mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS. Al Infithar 10-12. Para ulama berselisih pendapat apakah yang dicatat adalah seluruh ucapan. Al Hasan Al Bashri dan Qotadah mengatakan seluruh ucapan dicatat baik kebaikan, keburukan dan ucapan yang sifatnya mubah. Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat yang dicatat adalah ucapan yang bernilai pahala dan bernilai dosa hukuman. Namun tekstual ayat menunjukkan seluruh ucapan dicatat, bukan hanya yang bernilai pahala dan dosa saja. Dari Thowus, Imam Ahmad berkata, يكتب الملك كل شيء حتى الأنين. فلم يئن أحمد حتى مات رحمه الله “Malaikat akan mencatat segala sesuatu sampai pun keluh kesah ketika sakit.” Oleh karena itu, Imam Ahmad tidak pernah berkeluh kesah ketika sakit sampai beliau rahimahullah menghembuskan nafas terakhir. Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat yang artinya, “Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”, lalu ia berkata, “Wahai manusia, telah dibentangkan padamu catatan amalan. Di sisi kalian ada dua malaikat yang mulia yang satunya berada di sisi kanan, yang lainnya di sisi kiri. Yang berada di sisi kanan, itulah yang mencatatat amalan kebaikan. Sedangkan yang berada di sisi kiri, itulah yang mencatat amalan kejelekan. Jadi beramallah semaumu. Baik sedikit maupun banyak, semuanya akan dicatat dalam catatan amalanmu. Dan itu akan bersamamu di lehermu hingga engkau di kubur sampai engkau keluar untuk dihisab pada hari kiamat. وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا “Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu“.” QS. Al Isra’ 13-14. Al Hasan kemudian berkata, “Kelak engkau akan menghisab dirimu sendiri.” Pembahasan di atas disarikan dari Tafsir Al Qur’an Al Azhim karya Ibnu Katsir. Jika kita lihat dari perkataan para ulama, yang dimaksud dengan roqib dan atid bukan nama malaikat namun menunjukkan sifat malaikat. Roqib adalah malaikat yang sifatnya selalu mengawasi. Sedangkan atid adalah malaikat yang sifatnya selalu hadir di sisi manusia. Sebagaimana diterangkan dalam Tafsir Al Jalalain karya Jalaluddin Al Mahalli dan Jalaluddin As Suyuthi. Begitu pula diterangkan dalam Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi bahwa roqib adalah sifat malaikat yang senantiasa mengawasi di sisi kanan atau sisi kiri. Sedangkan menurut Az Zujaaj, atid adalah malaikat yang memiliki sifat selalu hadir di mana pun seseorang berada. Dari sini, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa setiap kita akan diawasi oleh dua malaikat yang bertugas mencatat amalan yang baik dan buruk. Jika memahami demikian, semestinya kita semakin serius untuk beramal kebaikan dan berusaha menjauhi kejelekan di mana pun kita berada. Karena ingatlah semuanya akan dicatat! Hanya Allah yang memberi hidayah untuk beramal sholih dan meninggalkan keburukan. Baca Juga Faedah Surat Qaaf, Setiap Yang Terucap Akan Masuk Catatan Amal Catatan Amal dan Lamanya Sehari pada Hari Kiamat — Ditulis saat waktu senggang di Kampus UMY, Gamping, D. I. Yogyakarta, 25 Jumadal Ula 1434 H Silakan follow status kami via Twitter RumayshoCom, FB Muhammad Abduh Tuasikal dan FB Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat loading...Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga. Hal-hal ajaib yang mustahil terjadi dalam perhitungan logika manusia . ' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia. Baca Juga Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” QS. Ar Ra’d 11.Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.” Baca Juga Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah pencatat amal baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” QS. Qaaf 16-17. Baca Juga Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’ bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar. Baca Juga Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda "Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik menuju Allah. Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” HR. Al Bukhari dan Muslim. Baca Juga Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam. Baca Juga Wallahu A'lam wid Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa minggu yang lalu saya belajar mengenai matakuliah akidah akhlak dengan materi Iman Kepada Allah, Malaikat dan Rasul-Nya. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, Dosen saya menanyakan kepada kami mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sedangkan Dia maha kuasa maha segalanya, Allah tidak membutuhkan atau bergantung pada apapun, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul? Beriman kepada allah artinya percaya dan yakin bahwa allah itu satu wahid, meyakini dengan akal akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan tuhan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah maha segalanya, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul sedangkan logikanya allah pasti bisa mengurus semuanya di muka bumi ini sendiri ?Tidaklah Allah menciptakan sesuatu jika tidak ada gunanya. Untuk mendekatkan pemahaman manusia akan pengawasan Allah, maka Allah swt menciptakan para malaikat. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Allah swt membutuhkan atau tergantung pada malaikat. Sebab Allah Maha Berdiri Sendiri, tak membutuhkan bantuan siapa-siapa di luar Dzat-Nya. Justru Keberadaan malaikat merupakan bagian dari ujian Allah kepada manusia untuk mengimani yang ghaib. Ini bagian yang tak terpisahkan dari rukun iman yang keeenam. Malaikat diciptakan untuk mengemban tugas tertentu. Dengan demikian, malaikat berperan sebagai penghubung antara manusia dengan Allah. Karena manusia tidak dapat bertemu langsung dengan allah, maka dari itu perlu adanya malaikat sebagai penghubung dan pengatur yang ada dimuka bumi seperti menyampaikan wahyu, menurunkan rezeki, mencabut nyawa, mencatat amal baik dan buruk dan menjalankan tugas lainnya yang telah ditetapkan allah swt . Ia tak akan pernah keluar dari perannya tersebut sampai hari kiamat atau sampai Allah menghendaki yang allah juga menciptakan rasul untuk menyampaikan atau menyebarkan ajaran-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi melalui melalui wahyu yang disampaikan oleh malaikat allah. Karena manusia memiliki kelebihan wawasan, intelektual dan keterampilan yang tidak dimiliki oleh para malaikat, maka manusialah yang dipilih oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini seseorang yang diberi mandat untuk bertindak sebagai pengatur di muka bumi. Untuk itu allah mengutus rasul menyampaikan atau menyebarkan ajaran allah agar manusia bisa menjalankan kehidupan sebaik mungkin apalagi disaat sepeninggalan rasulullah saw. Dari penjelasan diatas, terjawab sudah mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sekalipun allah maha kuasa dan tidak bergantung kepada apapun, namun pasti ada alasan dan tujuan allah menciptakan setiap makhluk-Nya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Sebutkan 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah lainnya INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT seperti halnya manusia, jin juga setan. Malaikat juga diamanatkan untuk menyembah Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Meski sama-sama makhluk Allah SWT, malaikat memiliki perbedaan dengan makhluk lainnya. “Diskusi Berikut 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah SWT lainnya Allah menciptakan malaikat dari cahaya, sedangkan makhluk lain dari bumi manusia dan dari api jin dan setan. Malaikat hanya diberi pikiran yang statis, mereka tidak bisa berinovasi seperti pikiran manusia yang dinamis. Malaikat tidak diberi nafsu sehingga tidak memiliki kehendak lain selain untuk taat dan taat kepada Allah SWT. Semua malaikat pasti taat dan taat kepada Allah SWT, bahkan mereka beribadah sepanjang waktu. Malaikat tidak berjenis kelamin seperti makhluk Allah SWT lainnya. Namun, malaikat memiliki kekuatan luar biasa lebih dari jenius dan setan, apalagi manusia. Malaikat adalah makhluk gaib, berbeda dengan manusia yang merupakan makhluk syahdah. Setan dan jin juga makhluk gaib. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti manusia dan jin. Malaikat cenderung membantu memperkuat iman dan hati nurani manusia, sedangkan setan dan jin, di sisi lain, selalu berusaha menghalangi manusia untuk menaati Allah SWT. Malaikat dapat terbang untuk memenuhi dan menembus langit, karena jin, setan, terutama manusia, tidak memiliki kemampuan seperti itu. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang apa yang dimaksud dengan malaikat. Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Tuhan Kata kunci malaikat, jenius, manusia, iblis, penurut 5 perbedaan malaikat dan manusia INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat dan manusia adalah makhluk Allah SWT, hanya saja pembuatan keduanya berbeda. Lima perbedaan antara malaikat dan manusia sebagai makhluk Allah dijelaskan pada bagian berikut. “Diskusi Di bawah ini adalah lima lebih perbedaan antara malaikat dan manusia Malaikat terbuat dari nur atau cahaya sedangkan manusia dari bumi. Malaikat adalah makhluk tak terlihat sedangkan manusia kepercayaan. Malaikat diberi alasan statisManusia diberi alasan dinamis. Los angeles tidak memberi nafsuManusia dilengkapi dengan nafsu. Los angeles tidak memiliki kelas seksManusia terdiri dari dua jenis kelamin. Semua malaikat mematuhi, tidak semua manusia taat karena beberapa membantah. Malaikat tidak pernah lelah, ngantuk, letih, lapar, dll, sedangkan manusia mudah lelah, ngantuk, mudah lelah, lapar, dll. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang arti malaikat Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Allah Kata kunci Bidadari, Nur, Cahaya, Tugas PAI 11 Perbedaan malaikat dan manusia Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen,jangan lupa bantu ya gan no repost salam kenal buat agan-agan semua,ane mau share thread perdana ane tentang 11 perbedaan manusia dan malaikat MalaikatMalaikat 1 Tidak memiliki nafsu 2 Tidak mendapatkan pahala 3 Selalu patuh dengan perintah Allah 4 Tidak berjenis kelamin 5 Tidak berkembang biak 6 Keberadaanya ghaib 7 Semuanya beriman 8 Tidak memiliki dosa 9 Tidak membutuhkan makanan 10 Tidak membutuhkan istirahat 11 Diciptakan dari cahaya manusia 1 Diciptakan dari tanah 2 memiliki nafsu 3 mendapatkan pahala dan kenikmatan 4 Ada yang patuh dan ada yang tidak 5 Berjenis kelamin 6 Berkembang biak 7 Memiliki jasad di alam nyata 8 Ada yang beriman dan ada yang tidak 9 Selain rasul memiliki dosa 10 Membutuhkan makanan 11 Membutuhkan istirahat a Malaikat Malaikat adalah makhluk gaib yg di ciptakan dari nur cahaya. Malakat selalu taat dan patuh terhadap setiap perintah Allah tanpa membantah. Jumlah malaikat sangat banyak, hanya Allah SWT yang mengetahui. Akan tetapi, setiap umat islam harus mengetahui beberapa malaikat yg berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Malaikat – Malaikat tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Malaikat Jibril, tugas utamanya menyampaikan wahyu Allah SWT. 2. Malaikat Mikail,tugas utamanya membawa dan membagikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup. 3. Malaikat Raqib, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg baik semasa hidup di dunia. 4. Malaikat Atid, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg buruk semasa hidup di dunia. 5. Malaikat Izrail, tugas utamanya mencabut ruh atau nyawa makhluk hidup. 6. Malaikat munkar, tugas utamanya menanyai manusia di alam kubur. 7. Malaikat Nakir, tugas utamanya sama dengan malaikat munkar. 8. Malaikat Israfil, tugas utamanya meiup sangkakala atau terompet pada hari akhir. 9. Malaikat Ridwan, tugas utamanya menjaga surga. 10.Malaikat Malik, tugas utamanya menjaga neraka. b Manusia Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang diiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-qur’an meneramgkan bahwa manusia berasal dari tanah I dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti turab, thien, shal-shaldan sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa manusia diciptakan dari bermacam-macam unsur kimiawiyang terdapat dari tanah. Mansia sebagai makhluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga dan pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. sumber alhamdulillah kalo agan-agan berkenan You’re Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Perbesar Ilustrasi Masjid Credit 1. Asal Mula Kejadian Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah asal mula kejadian. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan jin atauoun syetan diciptkan dari api. Kemudian, manusia diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Hal ini dijelaskan melalui salah satu riwayat HR Muslim yang artinya “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” 2. Sifat-Sifat Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah dilihat dari sifat-sifatnya. Malaikat hanya memiliki sifat mulia, selalu taat pada Allah SWT, bershalawat pada nabi, selalu memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, tidak pernah lelah dan tidur. Jin dan manusia memiliki sifat yaitu ada yang taat dan ada yang ingkar. Ada firman Allah mengenai ketaatan malaikat kepada Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At-Tahrin Ayat 6. 3. Wujud Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya adalah dari wujudnya. Malaikat tidak kasat mata dan memiliki sayap. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bersabda “Segalap puji bagi Allah Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-nya.” QS. Al-Fathir ayat 1. Sedangkan, wujud jin tidak kasat mata. Dan wujud manusia adalah makhluk yang terlihat atau memiliki fisik. 4. Keinginan Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah ambisi atau keinginan. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT tidak memiliki hawa nafsu. Sedangkan, jin dan manusia diciptakan memiliki hawa nafsu. 5. Jenis Kelamin Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah dilihat dari jenis kelamin. malaikat bukanlah pria dan juga bukan wanita. Malaikat adalah suatu hal yang gaib, mereka tidak bisa dianalogikan dengan sesuatu yang Nampak oleh indera manusia. Allah mencela sikap orang-orang musyrikin yang menganggap malaikat sebagai mahluk dengan jenis kelamin perempuan. Allah berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 149-150, “Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Makkah, apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?” Sedangkan jin dan manusia memiliki kesamaan, yaitu jenis kelamin. Jin dan manusia memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 6. Kebutuhan Hidup Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya yaitu kebutuhan hidup. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT yang memiliki sifat yaitu tidak makan maupun minum, tidak memiliki ayah maupun ibu, serta tidak pernah lelah dan tidur. Hal ini diiceritakan kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran, bahwa suatu ketika ia didatangi seorang tamu. Nabi Ibrahim menyuguhi tamunya daengan hidangan daging sapi. Akan tetapi saat dipersilahkan tamunya tersebut tidak mau makan. Maka Nabi Ibrahim segera menyadari bahwa tamunya itu bukanlah manusia, melainkan malaikat. Kisah tersebut tertuang di dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 24 hingga 28. Berbeda dengan malaikat, jin dan manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT ini memiliki kesamaan yaitu membutuhkan makan, minum, menikah, memiliki anak, mempunyai ayah maupun ibu, dan istirahat.

malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai