ArtiKata Per Kata. Arti perkata surat Al Isra ayat yang ke 32 sebagai berikut: وَلَا artinya dan janganlah. تَقْرَبُوا artinya kalian mendekati. الزِّنٰى artinya zina. اِنَّهٗ artinya sesungguhnya zina itu. كَانَ artinya ada itu zina. فَاحِشَةً artinya perbuatan keji. 1 Mad asli atau mad thabi'i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 2. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. 3. HukumBacaan Surat Al Zalzalah : Tajwid Surah Al Isra Ayat 23 : Dinamakan surat al zalzalah yang berarti kegoncangan. 04 Sep, 2021 Posting Komentar Dalam surat al humazah ayat 2, tertulis maa lan wa 'addadah, tetapi karena ini adalah bacaan idghom bighunnah, maka dibacanya adalah . HR. Tirmidzi). Sehingga dalam surat Al-Isra ayat 23-24 kita diajarkan untuk selalu patuh dan berbakti kepada kedua orang tua. Adapun hadits yang mengingatkan kita untuk selalu hormat, mencintai dan berbakti kepada orang tua juga disebutkan dalam hadits ini: SurahAl-Isra' (bahasa Arab:الإسرا, al-Isrā, "Perjalanan Malam") adalah surah ke-17 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini dinamai dengan Al-Isra yang berarti "memperjalankan di malam hari". Surah ini dinamakan pula dengan nama Surah Bani Israel dikaitkan dengan SuratAl-Hadid ayat 23: Allah menjelaskan semisal ini agar kalian tidak bersedih atas apa yang luput dari dunia, dan agar kalian tidak terlalu bergembira atas apa yang telah Allah berikan dari dunia. Karena semua itu akan hilang dengan cepat dan Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong akan dunia. . Hukum tajwid surah Al isra ayat 23 sebutkan hukum tajwid al isra ayat 23 beserta alasanya Hukum tajwid apa yg tdak ada pada surah al isra ayat 23aturan tajwid yg tak terdapat pada surah al-isra ayat 23Apa aturan tajwid dr surat Al Isra ayat 23 Jawaban ikhaf Penjelasan alasannya adalah alasannya adalah dia hanya alasannya beliau ketemu dgn hurufnya ikhaf sebutkan hukum tajwid al isra ayat 23 beserta alasanya Mad Thobi’i, Gunnah,ikhfa’, idhar, Hukum tajwid apa yg tdak ada pada surah al isra ayat 23 ikhfa, gunnah, qalqalah, & idgom itu ada. berarti yg tdk ada ialah iqlab aturan tajwid yg tak terdapat pada surah al-isra ayat 23 Jawaban Iqlab Penjelasan وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ————————————————————————————————————– Tajwid yg ada di surat Al-Isra ayat 23 1. Ikhfa 2. Gunnah 3. Qalqalah 4. Idgham Tajwid yg tak ada di surat Al-Isra ayat 23 1. Iqlab semoga menolong & maaf kalo salah Apa aturan tajwid dr surat Al Isra ayat 23 didalam surah tersebut aturan tajwid nya ada Ikhfa, idghom Bighunnah , Idzhar, & masih ada pula yg lain.. Surat Al Isra ayat 23 adalah salah satu ayat tentang birrul walidain. Berbakti kepada kedua orang tua. Berikut ini arti, tafsir dan kandungannya. Sebagaimana mayoritas Surat Al Isra’, ayat 23 ini juga tergolong ayat makkiyah. Yakni turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Al Isra’ الإسراء yang menjadi nama surat ini diambil dari ayat pertama. Arti al isra’ adalah perjalanan di waktu malam. Surat ini diawali dengan mensucikan Allah yang telah meng-isra’-kan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Surat Al Isra Ayat 23 Beserta ArtinyaTafsir Surat Al Isra Ayat 231. Perintah Tauhid2. Perintah Birrul Walidain3. Larangan Berkata Buruk kepada Orang Tua4. Larangan Membentak Orang Tua5. Perintah Mengucapkan Perkataan MuliaKandungan Surat Al Isra Ayat 23 Surat Al Isra Ayat 23 Beserta Artinya Berikut ini Surat Al Isra Ayat 23 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا Waqodloo robbuka allaa ta’buduu illaa iyyahu wabil waalidaini ihsaana. Immaa yablughonna indakal kibaro ahaduhumaa au kilaahumaa falaa taqullahumaa uffiw walaa tanharhumaa waqul lahumaa qoulan kariimaa ArtinyaDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Tafsir Surat Al Isra ayat 23 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Harapannya, agar bisa terhimpun banyak faedah yang kaya khazanah tetapi ringkas dan mudah dipahami. Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya. Kemudian diikuti dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas. 1. Perintah Tauhid Poin pertama dari Surat Al Isra ayat 23 ini adalah perintah tauhid. وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia Kata Qadla قضى dalam ayat ini mengandung makna perintah. Ibnu Mas’ud, Ubay bin Ka’ab dan Mujahid mengatakan, makna waqadha adalah memerintahkan. Sedangkan makna lainnya, menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, waqadla rabbuka وقضى ربك artinya adalah Tuhanmu telah menetapkan hukum dan perintah yang pasti. Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menyembah Dia semata. Hanya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tiada sekutu bagi-Nya. “Perintah ini mencakup dua hal,” tulis Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir. “Yaitu agar beribadah kepada Allah dan menjaga diri agar tidak beribadah kepada selain-Nya.” Inilah tauhid yang merupakan tujuan penciptaan manusia. Tauhid yang menjadi hakikat dakwah para rasul dan inti sari ajaran Islam. Ia jalan keselamatan dan kunci masuk surga. Penjelasan detil tentang tauhid bisa dibaca di artikel Pengertian Tauhid. 2. Perintah Birrul Walidain Poin kedua dari Surat Al Isra ayat 23 ini adalah perintah birrul walidain. Yakni berbakti kepada orang tua. وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan, “Allah memerintahkan kepadamu untuk berbuat baik kepada ibu bapakmu.” Ulama bergelar al hafizh ini menambahkan, makna perintah ini sama dengan firman-Nya dalam Surat Luqman ayat 14 أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ ..Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu.. QS. Luqman 14 Dalam banyak ayat, Allah menyebutkan perintah berbakti kepada orang tua mengiringi perintah beribadah kepada-Nya. Hal ini karena orang tua merupakan sebab zhahir bagi keberadaan manusia di dunia dan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan sebab hakiki keberadaannya. Orang tua merupakan manusia paling berjasa dalam mengasuh masa kecilnya, mendidik dan membesarkannya. Jika tauhid merupakan kunci utama masuk surga, birrul walidain merupakan kunci kedua yang menjadi wasilah memasukinya. Orang yang mendapati orang tuanya berusia lanjut tetapi tidak bisa membuatnya masuk surga adalah orang yang rugi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ. قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ “Celakalah dia, celakalah dia, celakalah dia.” Rasulullah ditanya, “Siapa dia wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati orang tuanya, salah satu atau keduanya telah berusia lanjut, kemudian ia tidak masuk surga.” HR. Muslim 3. Larangan Berkata Buruk kepada Orang Tua Poin berikutnya dari Surat Al Isra ayat 23 ini adalah adab kepada kedua orang tua. Sekaligus bukti birrul walidain. إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” Kata uff أف yang diterjemahkan sebagai “ah” adalah ism shaut yang menunjukkan keluhan dan kesusahan. Allah memerintahkan agar kita tidak berkata buruk kepada orang tua. Bahkan kata seperti “ah” pun dilarang. Jangan ucapkan kata-kata buruk bahkan yang paling rendah sekalipun seperti ta’affuf yaitu kekesalan dan keluhan. “Janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata ah’ pun –yang merupakan kata buruk paling ringan- tidak diperbolehkan,” terang Ibnu Katsir. “Larangan ini untuk semua kondisi, terutama ketika kedua orang tua dalam kondisi lemah, tua dan tidak mampu bekerja. Karena kebutuhan kebaikan saat itu lebih besar dan lebih pasti,” tulis Syaikh Wahbah Az Zuhaili. 4. Larangan Membentak Orang Tua Poin keempat adalah lanjutan adab kepada kedua orang tua. Yakni larangan membentak orang tua. وَلَا تَنْهَرْهُمَا janganlah kamu membentak mereka An Nahr النهر artinya adalah bentakan yang kasar. Maka jangan sampai membentak orang tua atau berkata buruk kepada keduanya. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan. “Perbedaan antara larangan ta’affuf mengeluh dan intihar membentak adalah, yang pertama larangan untuk menampakkan kekesalan baik sedikit atau banyak. Sedangkan yang kedua adalah larangan menunjukkan pertentangan dalam ucapan dengan membantah atau tidak membenarkan apa yang mereka ucapkan. Jadi ta’affuf adalah ucapan buruk yang tidak tampak jelas, sedangkan intihar adalah bentakan dan sikap yang kasar.” Baca juga Ayat Kursi 5. Perintah Mengucapkan Perkataan Mulia Poin kelima dari Surat Al Isra ayat 23 juga lanjutan adab kepada kedua orang tua. Yakni hanya mengucapkan kata-kata yang baik ketika berbicara dengan keduanya. وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Qaulan karima قولا كريما artinya adalah perkataan yang mulia. Yakni bagus lagi lembut. “Yakni bertutur sapa yang baik dan lemah lembutlah kepada kedua orang tua. Serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakan,” kata Ibnu Katsir. Umar bin Khattab radhiyallahu anhu menjelaskan ayat ini, “yaitu memanggil orang tuanya dengan kata-kata wahai ayahku, wahai ibuku.’ Tidak memanggilnya dengan hanya nama, tidak mengeraskan suara di depan mereka dan tidak memandang keduanya dengan lirikan mata.” Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an merangkum adab kepada orang tua ini dengan mengatakan, “hendaknya sang anak kepada orang tuanya menunjukkan sikap hormat dan cinta.” Dalam Surat Al Isra ayat 23 ini, Allah terlebih dahulu menyebutkan larangan dari sesuatu yang menyakiti orang tua baru memerintahkan kata-kata yang mulia, menurut Syaikh Wahbah Az Zuhaili, karena takhalli membersihkan diri dari sesuatu yang buruk lebih didahulukan dengan tahalli menghiasi diri dengan hal-hal yang baik. Baca juga Isi Kandungan Surat Al Isra ayat 23 Kandungan Surat Al Isra Ayat 23 Berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Isra ayat 23 1. Allah memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya. Melarang beribadah kepada selain-Nya. 2. Sebagaimana dijelaskan Buya Hamka dala Tafsir Al Azhar, ayat ini menerangkan akhlak seorang muslim. Dimulai dari akhlak kepada Allah lalu akhlak kepada orang tua. 3. Allah memerintahkan untuk birrul walidain, berbakti kepada orang tua. Perintah ini sangat penting sehingga pada banyak ayat diletakkan setelah perintah tauhid. 4. Larangan berkata buruk kepada orang tua, meskipun dengan kata-kata buruk paling ringan sekalipun seperti “ah”, yang merupakan bentuk kekesalan dan keluhan. 5. Larangan membentak dan berkata kasar kepada kedua orang tua. 6. Wajib bertutur kata baik, sopan dan penuh penghormatan kepada kedua orang tua. 7. Orang tua yang telah berusia lanjut lebih membutuhkan bakti dan adab yang baik dari anaknya karena saat itu kondisinya mulai lemah dan membutuhkan kebaikan. Demikian Surat Al Isra ayat 23 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan semakin menguatkan tauhid serta birrul walidain kita. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] Al Isra adalah nama surat dalam Al Quran posisinya setelah surat An Nahl sebelum surat Al Kahfi. Surat Al Isra diturunkan di Kota Mekkah dan terdiri dari 111 ayat. Al Isra artinya adalah “Perjalanan Malam” diambil dari ayat pertama surat tersebut. Pada artikel ini akan menguraikan hukum tajwid surat Al Isra ayat 23-24. Ayat ini menerangkan tentang keharusan berbuat baik kepada orang tua. Di akhir ayat ke 24 ini terdapat satu do’a yang sangat dianjurkan, yaitu do’a untuk kedua orang tua. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا wa qodhoo robbuka allaa ta’buduuu illaaa iyyaahu wa bil-waalidaini ihsaanaa, immaa yablughonna ingdakal-kibaro ahaduhumaaa au kilaahumaa fa laa taqul lahumaaa uffiw wa laa tan-har-humaa wa qul lahumaa qoulang kariimaa “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” QS. Al-Isra’ 17 Ayat 23 tajwid surat al isra ayat 23-24 وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا ۗ wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” QS. Al-Isra’ 17 Ayat 24 Tajwid surat Al Isra ayat 23 وَقَضٰى Ini adalah tajwid Mad Ashli dalam surat Al Isra, alasannya sebab ada fathah berdiri. Panjang Mad Ashli adalah 1 alif atau 2 harakat. رَبُّكَ Tajwid pada kata diatas adalah huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. اَ لَّا Ini adalah tajwid Mad Thabi’i, alasannya sebab ada huruf Alif di-fathah. Panjang Mad Thabi’i adalah 1 alif atau 2 harakat. تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ Sobat perhatikanlah kalimat diatas. Disini ada 2 hukum mad, yaitu Mad Jaiz Munfashil dan Mad Thabi’i. Mad Jaiz Munfashil dalam surat Al Isra ayat 23 ini terjadi sebab ada Mad Thabi’i yaitu Wawu di-dlommah dan Alif di-fathah menghadapi Alif pada lain kata. Mad Jaiz Munfashil dibaca dengan panjang antara 2-5 harakat. Selanjutnya, Mad Thabi’i pada surat Al Isra ayat 23 ini terjadi sebaba ada huruf Alif di-fathah. وَبِا لْوَا Pada kata diatas terdapat 2 hukum tajwid, yaitu Alif Lam Qomariyah dan Mad Thabi’i. Contoh alif lam qomariyah pada surat Al Isra ini sebab ada Lif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah, yaitu wawu, ketika dibaca huruf lam-nya tampak. Selain itu ada tanda sukun diatas huruf lam. Mad Thabi’i di surat Al Isra pada ayat diatas karena ada huruf Alif di-fathah. لِدَيْنِ Ini adalah contoh Huruf Lin dalam surat Al Isra, sebab ada huruf Ya sukun oleh fathah. اِحْسَا نًا ۗ Pada kata diatas ada 2 hukum tajwid, yaitu Mad Thabi’i dan Mad Iwadl. Tajwid Mad Thabi’i di surat Al Isra pada ayat diatas sebab ada huruf alif di-fathah. Sedangkan tajwid Mad Iwadl dalam surat Al Isra ayat 23 ini terjadi karena ada huruf Alif berharakat Tanwin fathah, kemudian bacaannya diwaqafkan berhenti. Panjang dan cara membaca Mad Iwadl sama seperti Mad Thabi’i yaitu 1 alif atau 2 harakat. اِمَّا Nama hukum tajwid diatas adalah Ghunnah dan Mad Thabi’i. Ghunnah dalam surat Al Isra ayat 23 ini terjadi karena ada huruf Mim di-tasydid. Ketika dibaca huruf Mim-nya harus didengungkan antara 2-3 harakat. يَـبْلُغَنَّ Hukum tajwid pada kata diatas ada 2, yaitu Qolqolah sughra dan Ghunnah. Qolqolah sughra pada surat Al Isra ayat 23 ini terjadi karena ada huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. Ketika dibaca huruf Ba sukun harus dipantulkan, tetapi sedang saja. Ghunnah dalam surat Al Isra ayat 23 ini sebab ada huruf Nun di-tasydid, cara membacanya huruf Nun di-tasydid, kemudian didengungkan antara 2-3 harakat. عِنْدَ Ini adalah contoh Ikhfa dalam surat Al Isra, sebab ada Nun sukun bertemu dengan huruf Dal. Ketika dibaca, huruf Nun-nya disamarkan. كَ الْكِبَرَ Pada kata diatas terdapat 2 hukum tajwid, yaitu Alif lam qomariyah dan huruf ra dibaca tafkhim. Alif lam qomariyah di surat Al Isra ini sebab ada alif lam bertemu dengan huruf Kaf. Sedangkan huruf ra dibaca tafkhim tebal sebab berharakat fathah. اَحَدُهُمَاۤ اَ Ini adalah contoh tajwid Mad Jaiz Munfashil, sebab ada mad thabi,i bertemu dengan alif dalam lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat. اَوْ Ini adalah tajwid huruf lin, sebab ada huruf wawu sukun oleh fathah. Jumlah hurufnya ada 2 yaitu wawu dan ya apabila sukun oleh fathah. كِلٰهُمَا فَلَا Perhatikanlah kalimat diatas, disini ada tajwid mad thabi’i atau mad ashli. Alasannya sebab ada Fathah berdiri dan alif di-fathah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. تَقُلْ لَّ Ini adalah contoh tajwid Idgham Mutamatsilain dalam surat Al Isra, sebab ada huruf yang sama makhraj dan sifatnya, yaitu huruf lam. Cara membacanya huruf lam pertama di-tasydidkan ke huruf lam yang ada didepannya. لَّهُمَاۤ اُ Ini adalah contoh tajwid Mad Jaiz munfashil dalam surat Al Isra, sebab ada Mad Thabi’i bertemu dengan alif pada lain kata. اُفٍّ وَّ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idgham Bighunnah, sebab ada tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bighunnah yaitu wawu. وَّلَا Ini adalah contoh tajwid mad thabi’i dalam surat Al Isra ayat 23. تَنْهَرْ Hukum tajwid diatas adalah Idzhar Halqi, alasannya sebab ada nun sukun bertemu dengan huruf Ha. Dan huruf Ra dibaca tafkhim, sebab disukun oleh fathah. هُمَا Ini adalah tajwid mad thabi’i. وَقُلْ لَّهُمَا Hukum tajwid pada kata diatas ada 2, yaitu Idgham Mutamatsilain dan Mad Thabi’i. Idgham mutamatsilain dalam surat Al Isra ini sebab ada 2 huruf yang sama makraj dan sifatnya yaitu huruf lam. Mad thabi’i sebab ada huruf alif di-fathah. قَوْ Ini adalah tajwid huruf lin dalam surat Al Isra, sebab ada huruf wawu sukun oleh fathah. لًا كَ Ini adalah tajwid Ikhfa dalam surat Al Isra, sebab ada tanwin bertemu dengan huruf kaf. Dalam ilmu tajwid Ikhfa masuk ke dalam Hukum Nun sukun dan Tanwin. كَرِيْمًا Pada kata diatas ada 2 hukum tajwid, yaitu Mad Thabi’i dan Mad Iwadl. Mad Thabi’i disini sebab ada huruf Ya di-kasrah. Sedangkan Mad Iwadl sebab ada huruf alif berharakat tanwin fathah, kemudian bacaannya waqaf. Tajwid surat Al Isra ayat 24 وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا Pada kalimat diatas ada 1 hukum, yaitu tajwid Mad Thabi’i, sebab ada huruf alif di-fathah. حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ Perhatikan kalimat diatas, disini ada tajwid Alif Lam Syamsiyah, sebab ada alif lam bertemu dengan huruf-huruf syamsiyah, yaitu Dza dan Ra. Ketika dibaca huruf lam-nya tidak tampak, tetapi dimasukkan ke dalam hukum alif lam syamsiyah. وَقُلْ رَّ Ini adalah contoh Idgham Mutaqoribain, sebab bertemunya 2 huruf yang berdekatan dan sifatnya berlainan, yaitu Lam dan Ra. Ketika dibaca huruf lam-nya dimasukkan ke dalam huruf Ra, jadi membacanya Wa Qurra. رَّبِّ ارْحَمْهُمَا Perhatikan kalimat diatas, disini ada beberapa hukum tajwid, antara lain Huruf ra dibaca tafkhim, ra dibaca tarqiq, idzhar syafawi dan mad thabi’i. Huruf ra dibaca tafkhim sebab berharakat fathah, huruf ra dibaca tarqiq sebab di-sukun oleh harakat kasrah. Idzhar syafawi dalam surat Al Isra ayat 24 ini sebab ada mim sukun bertemu dengan huruf ha, ketika dibaca huruf mim-nya tidak boleh dengung. Mad Thabi’i pada surat Al Isra ayat 24 ini sebab ada huruf alif berharakat fathah. كَمَا رَبَّيٰنِيْ Pada kalimat diatas nama tajwidnya adalah mad thabi’i atau mad ashli, alasannya sebab ada Alif di-fathah, Fathah berdiri dan Ya di-kasrah. Akhir ayat ke 24 surat Al Isra ini merupakan do’a untuk kedua orang tua. صَغِيْرًا ۗ Nama hukum tajwid diatas adalah Mad Thabi’i dan Mad Iwadl. Penutup Demikianlah penjelasan hukum tajwid surat Al Isra ayat 23-24, yang didalamnya terkandung tentang berbuat baik kepada orang tua beserta do’anya. Tajwid surat Al Isra ayat 23 Tajwid surat Al Isra ayat 24 Penutup Sebutkan hukum tajwid yang ada dalam surah al-isra ayat 23-24 dan surah luqman ayat 14-15. tajwid yang dicari dalam surah tersebu tadalah izhar,idghom bighunah,idghom bilaghunah,iqlab,ikhfa,izhar syafawi,ikhfa syafawi,dan idgghom mimi,,,,, Al isra' ayat 23 بِالْوَالِدَيْنِ = al qomariyahإِحْسَانًا = mad thobi'iإِحْسَانًا إِمَّا = idhar halqiعِندَكَ الْكِبَرَ = al qomariyahتَنْهَرْ = idhar halqial isra' ayat 24 لَهُمَا = mad thobi'iالذُّلِّ = al syamsyiyahمِنَ الرَّحْمَةِ = al syamsyiyahرَّبِّ ارْحَمْهُمَا = tarqiqluqman ayat 14 ﺍﻹﻧْﺴَﺎﻥَ = al qomariyahﻭَﻓِﺼَﺎﻟُﻪُ = mad thobi'iﻟَﻲَّ ﺍﻟْﻤَﺼِﻴﺮُ = al qomariyah Assalamualaikum wr wb, teman-teman pada kesempatan kali ini kita masih dalam pembahasan pembelajaran seputar hukum tajwid, untuk pembahasan hukum tajwid kali ini kita akan membahas hukum tajwid surat al-isra ayat 23, sebelumnya kita juga sudah pernah membahas hukum tajwid pada surat al-isra ini tepatnya surat al-isra ayat 32, semoga dalam pembahasan hukum tajwid kali ini juga bisa bermanfaat buat teman-teman yang sedang belajar ya, terlebih bagi yang awam. SURAT AL-ISRA AYAT 23 Tahwid surat al-isra ayat 23 ARTINYA DAN TUHANMU TELAH MEMERINTAHKAN AGAR KAMU JANGAN MENYEMBAH SELAIN DIA DAN HENDAKLAH BERBUAT BAIKKEPADA IBU BAPAK. JIKA SALAH SEORANG DI ANTARA KEDUANYA ATAU KEDUA-DUANYA SAMPAI BERUSIA LANJUT DALAM PEMELIHARAANMU, MAKA SEKALI-KALI JANGANLAH ENGKAU MENGATAKAN KEPADA KEDUANYA PERKATAAN "AH" DAN JANGANLAH ENGKAU MEMBENTAK KEDUANYA, DAN UCAPKANLAH KEPADA KEDUANYA PERKATAAN YANG BAIK. HUKUM TAJWIDNYA 1. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf dhod bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 2. Tafhim Yaitu huruf ra barisnya fatah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal. 3. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 4. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 5. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 6. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 7. Alif lam qomariyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf wau huruf Qomariyyah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 8. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 9. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf sin bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat 10. Mad iwadh Yaitu kalimat yang berbaris tanwin fatah diwaqafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati. 11. Tanda waqaf Yaitu singkatan dari Al waqfu aula artinya lebih baik waqaf dari pada washal lebih baik berhenti daripada lanjut. 12. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad Yaitu mim bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung. 13. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 14. Qalqalah sugra Yaitu huruf ba barisnya mati sukun. 15. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad Yaitu nun bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung. 16. Ikhfa aqrob Yaitu nun mati bertemu dengan huruf dal, cara membacanya suara nun mati dibaca antara idzhar dan idgham. 17. Alif lam qomariyyah Yaitu alif lam bertemu dengan huruf kaf huruf Qomariyyah, cara membacanya lam mati dibaca jelas. 18. Tafhim Yaitu huruf ra barisnya fatah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal. 19. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 20. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 21. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 22. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 23. Idgham mutamasilain lam mati bertemu dengan huruf lam, Yaitu kumpul 2 huruf yang sama yang pertama barisnya mati yang ke 2 hidup ada barisnya, cara bacanya huruf pertama dimasukan ke huruf yang ke 2 lam. 24. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 25. Idgham bighunah Yaitu tanwin bertemu dengan huruf wau huruf idgham, cara bacanya suara tanwin dimasukan ke huruf wau, cara membacanya di tahan serta dengung. 26. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 27. Idzhar khalqi Yaitu nun mati bertemu dengan huruf HA, cara membacanya suara nun mati dibaca jelas. 28. Tafhim Yaitu Ra mati sebelumnya ada baris fatah, cara membacanya huruf ra mati dibaca tebal. 29. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 30. Idgham mutamasilain lam mati bertemu dengan huruf lam, Yaitu kumpul 2 huruf yang sama yang pertama barisnya mati yang ke 2 hidup ada barisnya, cara bacanya huruf pertama dimasukan ke huruf yang ke 2 lam. 31. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 32. Ikhfa ab'adh Yaitu tanwin bertemu dengan huruf kaf, cara membacanya tanwin berubah menjadi suara "NG". 33. Mad thabi'i mad asli Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 34. Mad iwadh Yaitu kalimat yang berbaris tanwin fatah diwaqafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati. Nah teman-teman itulah pembahasan kita pada kali ini hukum tajwid surat al-isra ayat 23 lengkap dengan pembahasannya, mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat buat teman-teman semuanya ya, dan jika ada yang belum dimengerti pada artikel ini silahkan untuk di tanyakan kepada kami, insya allah kami akan menjawab pertanyaan teman-teman semuanya, untuk artikel ini kami cukupkan sampai disini akhir kata kami ucapkan wasalam.

hukum bacaan tajwid surat al isra ayat 23