Dantidak perlu menambahkan shalawat di sela-sela takbir, karena tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam atau para shahabatnya. Shalat dan Khutbah Id. Di pagi hari, saat matahari mulai menampakkan wajahnya, tampak umat islam beramai-ramai keluar menuju tanah lapang sambil bertakbir untuk menunaikan shalat Idul Fitri. HukumShalat 'Ied. "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya 'Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir." Namun beliau memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah HukumTakbiran Pada Malam Hari Raya dan Setelah Shalat Wajib, Cara Takbir, Hukum Takbiran Bersama dan Takbiran Diiringi Bedug. TAKBIR HARI RAYA. - Bagaimana pula dengan takbiran serupa di hari Idul Adlha pada malam hari ke-10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyriq (11-13 Dzulhijjah)? Infojual antam indonesia takbiran idul ± mulai Rp 900 murah dari beragam toko online. cek Antam Indonesia Takbiran Idul ori atau Antam Indonesia Takbiran Idul. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home Pita Selamat Hari Raya Idul [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 45.000: Tetapi ada beberapa anggapan yang menyebutkan jika berhubungan suami istri di malam takbiran atau hari raya tidak diperbolehkan. Apakah benar - Halaman all Sabtu, 25 Juni 2022 TảiDoa Takbiran Malam Hari Raya Idul Fitri cho máy tính PC Windows miễn phí phiên bản mới nhất 1.0.1. Cách cài đặt Doa Takbiran Malam Hari Raya Idul Fitri trên máy tính. Gema Lafadz Takbiran Đêm Cầu Nguyện Raya Eid al-Fitr và Eid al-Adha. AppChoPC. . 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID aTN-UsojF5V94UItakh1RIboSTgNFMRp4vcYoGr4rIWqqhsG7Octlw== Jakarta - Setiap dua hari raya Islam yakni Idul Fitri dan Idul Adha, didapati kaum muslim senantiasa mengumandangkan takbir, baik di masjid maupun di rumah. Lantas, bagaimana hukum bertakbir di hari raya?Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah, mengungkap takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha merupakan sunnah juga Syaikh Alauddin Za'tari melalui buku Fiqh Al-'Ibadat; Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq. Ia mengemukakan hukumnya sunnah untuk bertakbir di hari Idul Fitri dan Idul Adha. Sunnah di sini berlaku bagi kaum laki-laki maupun perempuan baik yang tengah berpergian atau tidak mukim. Kecuali bagi orang yang sedang menunaikan haji karena ia membaca talbiyah yang menjadi syiar selama keadaan ihram hingga melakukan takbir di kedua hari raya dianjurkan bagi kaum muslim untuk dilaksanakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 mengenai takbir di hari Idul Fitriوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArtinya "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."Adapun anjuran bertakbir di hari raya Idul Adha bersandar pada dalil Surat Al-Baqarah ayat 203وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗArtinya "Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya."Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud beberapa hari yang ditentukan dalam ayat tersebut adalah hari-hari dari buku Fiqih Sunnah, ada ulama yang berpandangan bahwa bertakbir hari raya Fitri dikumandangkan dari waktu pergi sholat Id hingga khutbah pula terdapat ulama yang berpemahaman takbir Idul Fitri dimulai sejak hilal 1 Syawal terlihat, tepatnya di malam hari raya sampai waktu pagi harinya saat hendak pergi menuju tempat sholat Id atau hingga imam berangkat untuk memimpin seseorang tak sholat berjamaah maka takbirnya dianjurkan berlanjut hingga ia memulai takbiratul ihram sholat Id. Namun apabila ia tidak sholat, maka ia boleh bertakbir sendiri hingga waktu tergelincirnya bertakbir di Idul Adha diawali mulai Subuh hari Arafah 9 Dzulhijjah sampai waktu Ashar hari terakhir di Mina 13 Dzulhijjah. Yang mana bertakbir selama hari tasyrik adalah Cara Bertakbir di Hari RayaSyaikh Alauddin Za'tari melalui bukunya menjelaskan, orang yang takbiran di hari Idul Fitri maupun Idul Adha dapat melakukannya kapan saja selama masih dalam waktu yang ditentukan, dan di mana saja baik dalam keadaan berdiri atau berbaring, di rumah, di jalan, atau di dianjurkan dengan suara lantang bagi laki-laki. Sedangkan perempuan harus merendahkan suara di sekitar kaum pria yang bukan mahramnya, di mana cukup dia sendiri saja yang mendengar bacaan takbir hari raya menurut hadits, sebagai berikutاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْدLatin Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamdArtinya "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah."Itulah mengenai hukum takbir di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Video "Kemeriahan Malam Takbiran di Desa Tegal Badeng Timur Bali" [GambasVideo 20detik] dvs/lus Bolehkah Takbiran di Luar Hari Raya? Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma ba’du, Takbir, kalimat ’Allahu akbar’ termasuk dzikir umum yang disyariatkan untuk sering diucapkan dan sering dibaca. Sebagaimana dzikir lainnya, seperti tasbih, tahmid, atau tahlil. Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ. لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ Kalimat yang paling Allah cintai ada 4 Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu akbar. Kamu mulai dengan kalimat manapun, tidak jadi masalah. HR. Muslim 2137. Artinya, kita disyariatkan merutinkan dan sering mengucapkan kalimat-kalimat di atas, dengan urutan pengucapan yang bebas. Kita bisa mengucapkan Subhanallah dulu, atau Alhamdulillah dulu, atau Allahu akbar dulu, dst. Karena alasan inilah, sebagian ulama, diantaranya Syaikh Saud al-Ghunaifisan ketika ditanya, bolehkah sering melantunkan takbiran di luar id. Jawab beliau, هذا على كل حال جائز تشغيله. هذا على أن تكبيرات عامة في العيد وفي غير العيد ما في شيئ نأخذ تكبيرات بالعيد في هذا. لو قيل الله أكبر الله أكبر لا اله الا الله والله أكبر الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا هذا تقال في العيد وغير العيد. لكنها جاء نصها في العيد فلا مانع أن تذكر في غير العيد في هذا والله اعلم Memperbanyak membaca takbir secara umum boleh. Karena bentuk memperbanyak takbir secara umum, baik ketika id maupun di luar id, tidak masalah jika menggunakan takbiran id. Misalnya seseorang melantunkan Allahu akbar.. Allahu akbar.. Laa ilaaha illallah, wa Allahu akbar. Allahu akbar kabira wal hamdulillahi katsira.. takbir ini boleh di baca ketika id dan di luar id. Meskipun dalil tentang takbiran ini dalam id, tidak masalah jika dibaca di luar id. Allahu a’lam. Sumber Yang beliau maksudkan adalah takbir dalam arti umum. Seseorang dianjurkan merutinkannya dan boleh dengan lafadz takbir apapun. Kemudian, untuk kegiatan takbiran di hari idul fitri, takbiran dihentikan setelah selesai shalat idul fitri. Imam Ibnu Qudamah menukil keterangan Abul Khitab, يكبر من غروب الشمس من ليلة الفطر إلى خروج الإمام إلى الصلاة، في إحدى الروايتين. وهو قول الشافعي. وفي الأخرى إلى فراغ الإمام من الصلاة Dianjurkan banyak bertakbiran sejak terbenamnya matahari di malam idul fitri, hingga imam mulai mengerjakan shalat, menurut salah satu riwayat dari imam Ahmad. Dan ini merupakan pendapat as-Syafii. Sementara dalam keterangan yang lain, takbir dihentikan hingga selesainya imam mengerjakan shalat id. al-Mughni, 2/274. Demikian, Allahu a’lam Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 Donasi dapat disalurkan ke rekening 4564807232 BCA / 7051601496 Syariah Mandiri / 1370006372474 Mandiri. Hendri Syahrial 🔍 Jin Qorin Menurut Islam, Hukuman Wanita Selingkuh, Injil Asli Menurut Islam, Bacaan Tarhim Saat Sahur, Hadits Tentang Wanita Haid, Arti Telinga Berdengung Sebelah Kanan KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 Saat menjelang lebaran suara takbir bergema di mana-mana masjid, jalan, bahkan pasar. Ada yang melafalkannya secara langsung dan ada pula yang memutar kaset takbiran. Bahkan di kebanyakan daerah, tua dan muda langsung turun ke jalan, takbir keliling, menggemakan suara takbir pertanda Ramadhan sudah bagi masyarakat Nusantara, Idul Fithri merupakan momen yang sangat istimewa dan berharga. Hari itu ajang silaturahmi, maaf-maafan, dan berkumpul bersama karib-kerabat. Karenanya, sebagian orang rela menghabiskan waktu untuk mudik supaya dapat merayakan lebaran di kampung halaman. Meskipun kita tahu bahwa mudik bukanlah perkara kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa takbir pada malam hari raya disunahkan. Kesunahan ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakanويكبر ندبا كل من ذكر وأنثى وحاضر ومسافر في المنازل والطرق والمساجد والأسواق، من غروب الشمس من ليلة العيد، أي عيد الفطر، ويستمر هذا التكبير إلى أن يدخل الإمام في الصلاة للعيد، ولا يسن التكبير ليلة عيد الفطر عقب الصلاة، ولكن النووي في "الأذكار" اختار أنه سنةArtinya, “Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idul Fithri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”Merujuk pendapat ini, disunahkan bagi siapapun untuk bertakbir menjelang kedatangan hari raya, sekalipun dalam kondisi perjalanan. Takbir dimulai dari terbenam matahari sampai shalat Idul Fithri. Sedangkan menurut sebagian pendapat ulama, takbiran setelahnya tidak disunahkan. Inilah yang membedakan Idul Fithri dengan Idul Adlha saat Idul Adlha disunahkan takbir setiap usai shalat fardhu selama hari tasyriq 11,12, 13 Dzulhijah, yaitu setelah shalat Idul Adlha. Sementara dan ketika Idul Fithri takbir setelah shalat Id tidak ini berbeda dengan An-Nawawi, takbir setelah shalat Id menurutnya tetap disunahkan. Artinya, pada malamnya juga masih disunahkan. Menurut Penulis, pengamalan berbagai pendapat ini dikembalikan pada tradisi yang berlaku di daerah di kampung tersebut tidak ada tradisi takbir setelah shalat Id lebih baik tidak dilakukan, kendati menurut sebagian ulama disunahkan. Tujuannya supaya tidak mengundang polemik dan kerancuan di tengah masyarakat. Wallahu alam Hengki Ferdiansyah Jakarta Dalam ajaran agama Islam, kita mengenal ada dua hari raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal setiap tahunnya, sedangkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Selain itu, ada banyak perbedaan antara Idul Fitri dan Idul Adha. Salah satu di antara banyaknya perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha adalah waktu disunnahkannya mengumandangkan takbir. Sholat Idul Adha Sebaiknya Makan Dulu atau Tidak? Begini Sunnahnya 8 Keutamaan Berkurban Iduladha, Bikin Semakin Mantap Menunaikan Hukum Kurban Saat Idul Adha, Wajib Atau Sunnah? Berdasarkan kitab Fathul Qarib, mengumandangkan takbir pada hari raya disunnahkan. Bahkan sunnah mengumandangkan takbir berlaku bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Hanya saja ada sedikit perbedaan mengenai sampai kapan takbir mesti dikumandangkan. Ketika Hari Raya Idul Fitri tiba, umat Islam disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai dari ketika matahari terbenam sampai dengan shalat Idul Fitri dimulai. Sedangkan menurut sebagian ulama, takbiran setelah shalat Idul Fitri tidak disunnahkan. Lalu takbiran Idul Adha dikumandangkan sampai kapan? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa 6/6/2023.Menyambut Idul Fitri, ratusan orang ikuti pawai takbir di Klaten, Jawa Tengah. Pawai takbir ini dimeriahkan dengan ratusan lampion warna-warni dan replika kabah hingga masjid yang dibawa yang telah dijelaskan sebelumnya, ada sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di setiap hari raya, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha. Sunnah tersebut adalah mengumandangkan takbir pada malam hari raya. Bahkan, mengumandangkan takbir di malam hari raya disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Pada hari Raya Idul Fitri disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai dari terbenamnya matahari hingga dimulainya shalat id. Namun berbeda dengan takbiran Idul Adha. Lalu Takbiran Idul Adha dikumandangkan sampai kapan? Ketika Idul Adha, umat Islam tidak hanya disunnahkan untuk mengumandangkan hanya di malam hari raya sampai dimulainya shalat id saja, melainkan juga disunnahkan untuk mengumandangkan takbir setelah shalat id, setiap shalat fardhu selama hari Tasyrik, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa takbiran Idul Adha disunnahkan untuk dikumandangkan hingga tanggal 13 DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Festival Tabuh Bedug Malam Takbiran di Jakarta International Stadium JIS, Jakarta, Minggu 1/5/2022. Festival Tabuh Bedug Malam Takbiran dimeriahkan 30 beduk yang ditabuh oleh sejumlah penabuh dari berbagai wilayah Kota Administrasi Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu. FananiSelain dari waktu dikumandangkannya takbir, di mana takbir Idul Adha disunnahkan untuk dikumandangkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah, perbedaan takbir Idul Fitri dan Idul Adha juga terletak pada bacaannya. Dijelaskan oleh Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib, bahwa takbir dalam id terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunnah. Takbir mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan seterusnya. Waktu pelaksanaan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi Idul Fitri maupun Idul Adha. Sedangkan takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah. Waktu pembacaannya adalah setelah shalat shubuh hari Arafah 9 Dzulhijjah hingga ashar akhir hari tasyrik 13 Dzulhijjah. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa takbir pada malam hari raya Idul Fitri dinamakan takbir mursal. Sedangkan takbir yang dilantunkan pada hari raya Idul Adha disebut takbir muqayyad. Takbir Idul Adha disebut dengan takbir muqayyad, karena jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai salat dalam rentang waktu lima hari tersebut. Sedangkan jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya Id, takbir malam Idul Adha ini juga termasuk takbir mursal. Artinya, takbir pada Idul Adha menyandang dua istilah, mursal dan Takbir Idul AdhaWarga RW 04 Kebon Melati saat menggelar pawai malam Idul Fitri di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu 1/5/2020. Pawai yang diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa tersebut dalam rangka memeriahkan malam takbir yang sempat dilarang selama dua tahun akibat pandemi. S. NugrohoSetelah memahami perbedaan antara takbir Idul Adha dan Idul Fitri, baik dari sisi pengertian dan waktu pelaksanaannya, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana bacaan takbir Idul Adha. Setidaknya ada dua macam bacaan takbir Idul Adha, yakni bacaan takbir Idul Adha yang pendek dan yang panjang, yakni sebagai berikut 1. Bacaan Takbir Idul Adha Pendek اللهُ اكبَرْ، اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُو ِللهِ الحَمْد Allahu Akbar, Allahu Akbar kabira, Laa ilaaha illallaahu wallahu Akbar, Allahu Akbar walillaa ilhamd Artinya “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.” 2. Bacaan Takbir Idul Adha Panjang اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ و ِللهِ الحَمْ Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu AkbarLaa ilaaha illallaahu wallahu Akbar Allahu Akbar wa lillaah ilhamd. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu AkbarAllahu Akbar kabiiraa, walhamdulillaahi katsira, wa subhaanallahi bukrataw-wa ashillaa. Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishina lahuddiin walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundahu, wa hazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaha illallaahu wallahu Akbar. Allahu Akbar wa Lillaahil-hamd. Artinya “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik, dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke-Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”Sunnah Lain di Hari Raya Idul AdhaTidak hanya ketika Sholat id Idul Adha dan Idul Fitri, pengamanan juga dilakukan ketika ada jumatan. BasukiMengumandangkan takbir merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama Hari Raya Idul Adha. Selain itu masih ada sunnah-sunnah lainnya yang bisa kita kerjakan di Hari Raya Idul Adha untuk menambah pahala. Adapun sunnah-sunnah di Hari Raya Idul Adha antara lain adalah sebagai berikut, 1. Mandi Selain mengumandangkan takbir di malam hari raya Idul Adha, kita juga disunnahkan untuk mandi sebelum melaksanakan shalat id, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits bahwasannya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. 2. Mengenakan Pakaian Terbaik Selain mengumandangkan takbir di malam hari raya hingga akhir hari Tasyrik, kita juga disunnahkan untuk mengenakan pakaian terbaik ketika melaksanakan shalat Id. Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist berikut, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” HR. Hakim 3. Menggunakan Wangi-wangian Sunnah lain yang dianjurkan untuk dikerjakan di Hari raya Idul Adha adalah menggunakan wangi-wangian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadist berikut, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” HR. Hakim 5. Tidak Makan sebelum Shalat Id Berbeda dengan sunnah sebelum shalat Idul Fitri di mana kita disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, menjelang shalat Idul Adha justru kita disunnahkan melakukan yang sebaliknya, yakni tidak makan. Baru setelah selesai shalat Idul Adha, kita disunnahkan untuk makan, sebagaimana diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang dari sholat Idul Adha. 6. Pergi dan Pulang dengan Jalan yang Berbeda Sunnah berikutnya yang dianjurkan ketika Hari Raya Idul Adha adalah pergi dan pulang mengambil jalan yang berbeda. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits disampaikan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika shalat Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ HR. Al Bukhari.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

hukum takbiran di luar hari raya